Penggalianinformasi dari berbagai sumber mengenai produk kerajinan bahan limbah organik lunak dan keras yang telah dimodifikasi akan dapat mempermudah kita dalam memahami pembelajaran. Untuk memahami karya modifikasi, kita harus banyak berlatih, agar pemahaman kita terhadap karya modifikas dapat berkembang dengan baik. Ataukahternyata produk kerajinan yang dihasilkan masih jauh dari rencana sebelumnya? Titus melakukan evaluasi dengan menguji karya bakiaknya dengan dipakaikan sendiri. Titus merasakan kenyamanan/ ketidaknyamanan pada bakiak buatannya. Titus merefleksi diri dengan keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan dalam berkarya. Berikutini 6 cara yang harus diketahui untuk meningkatkan proses produksi! 1. Terapkan Metode Forecasting. Hal pertama yang harus dikuasai oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan hasil produksi yang lebih banyak adalah dengan menerapkan metode forecasting. Metode ini mewajibkan perusahaan untuk memiliki kemampuan prediksi permintaan konsumen. Penulis : VENNY RIDAWATI. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Judul Kegiatan : Menganalisis Konsep merek produk, Jenis-jenis merek, syarat merek dan strategi merek yang dipilih oleh perusahaan. Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok. Tujuan Pembelajaran : Dengan melakukan diskusi kelompok dan melihat tayangan. Jelaskanfungsi kerajinan yang kamu ketahui! 3. Dapat mendemontrasikan penggunaan alat dengan benar sesuai kaidah dan prosedur keselamatan kerja dengan kriteria sebagai berikut: NO. ASPEK YANG DINILAI. Bo-bot . menanyakan peserta didik tentang produk kerajinan yang dimiliki, pernah dibuat, dan paling disenangi. Jikakamu ingin mengetahui dari 3 kelompok pekerja yang sudah bekerja untuk perusahaan selama 4-6 tahun, 7-9 tahun, dan antara 10-12 tahun mengenai perjalanan yang berbeda-beda yang telah mereka lakukan keluar kota dalam rangka perjalanan dinas, jenis pengujian statistika apa yang akan kamu gunakan dan kenapa? Jadi untuk apa kegiatan produksi dilakukan ? tujuan kegiatan produksi secara umum adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Perlu kita ketahui bahwa dalam kegiatan produksi sebenarnya terdapat beberapa pihak yang terkait. Jikakita menganalisis kebutuhan masyarakat ke depan, maka akan jauh lebih besar ketimbang kemampuan yang dimilikinya. Sebab persaingan hari ini membuktikan ada beberapa orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti; pendidikan, skill, pengetahuan, ekonomi, serta kurangnya memahi potensi diri yang skOSdoC. » Kelas11 prakarya dan kewirausahaan buku siswa 1685 » Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Produksi Kerajinan Tanah Liat Pengemasan Produk Kerajinan Perawatan Produk Kerajinan Wirausaha di Bidang Kerajinan Produksi Kerajinan Busana dari Bahan Alami » Kerajinan Tanah Liat Kerajinan Serat Alam Kerajinan Kulit Kerajinan Gips » Kerajinan Lilin Kerajinan Sabun Kerajinan Bubur Kertas » Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai Karya Kerajinan sebagai Benda Hias » Motif Realis Motif Geometris Motif Dekoratif Motif Abstrak » Membentuk Menganyam Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak » Menenun Membordir Mengukir Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak » Pengelolaan Sumber Daya Usaha » Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan Menentukan Segmentasi Pasar » Menentukan BahanMaterial Produksi Menentukan Teknik Produksi » Alat bantu 1 Butsir kawat wire Alat Pokok 1 Rol kayu » Perlengkapan 1 Timbangan Alat Pendukung Produksi Kerajinan Tanah Liat » Keselamatan Kerja Produksi Kerajinan Tanah Liat Peralatan Pembentukan Tanah Liat dengan Teknik Cetak Bahan Pembentukan Tanah Liat dengan Teknik Cetak » Penyiapan Gips untuk Teknik Cetak Proses Penyiapan Model untuk Teknik Cetak Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak Tekan » Proses Pembuatan Cetakan untuk Teknik Cetak Tekan Proses Pencetakan dengan Teknik Cetak Tekan » Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak Tuang » Proses Pembuatan Model dengan Teknik Cetak Tuang Proses Pembuatan Cetakan Gips » Merancang Produksi Busana dari Bahan Alami Bahan Pendukung Produksi Busana dari Bahan Alami Alat Pendukung Produksi Busana dari Bahan Alami Keselamatan Kerja » Membuat RancanganPola Gambar Penyiapan Bahan Penyiapan Alat Memotong Sesuai Pola Gambar Menjahit Memasang Kancing Baju » Kemasan Kertas Kemasan Kayu Kemasan Plastik » Perawatan Kerajinan Tanah Liat Perawatan Kerajinan Serat Alami » Penetapan Kelayakan Usaha Produk Kerajinan » Faktor keuntungan Faktor penguasaan teknis Faktor pemasaran Faktor bahan baku Faktor tenaga kerja Faktor modal Faktor risiko Faktor persaingan Faktor fasilitas dan kemudahan Faktor manajemen » Risiko Usaha Menciptakan Peluang Usaha Produk Kerajinan a. Ide Usaha » Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha » Membuat produk kerajinan busana dari bahan alami Membuat kemasan produk kerajinan » Produk Pembangkit Listrik Sederhana Produk Karya Reka- yasa Pembangkit Pengemasan Produk Reka yasa Pembangkit Perawatan Produk Karya Reka yasa Pembangkit Membuat Produk Karya Reka yasa Pembangkit Listrik Sederhana Wirausaha di Bidang Reka yasa » Pembangkit Listrik Energi Angin » Pembangkit Listrik Energi Surya » Pembangkit Listrik Energi Air Pembangkit Listrik Energi Biogas » Manfaat Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana » Desain Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin Alat Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Amati proses produksi pembangkit listrik tenaga terbarukan. Perhatikan potensi sumber daya yang ada di sekitar untuk » Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana » Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 Penerapan K3 » Sistem Penyimpanan Energi Listrik » Pemeliharaan Lingkungan Pemeliharaan Peralatan » Pemetaan dan Pemanfaatan Peluang Usaha » Membuat Produk Karya Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana » Ikan Lele Lokal Clarias batrachus Ikan Nila Oreochromis niloticus » Ikan Gurami Osphronemus gouramy Ikan Bawal Colossoma macropomum » Budidaya Ikan Manfaat Ikan Konsumsi Jelaskan manfaat Omega-3 bagi manusia yang kamu ketahui. » Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Lele » Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 » Metode Tertutup Metode Terbuka » Kebutuhan Pasar di Lingkungan Sekitar Carilah pembudidaya ikan yang ada di sekitar lingkungan kamu Jenis usaha apa yang ditekuni oleh pembudidaya ikan di lingkungan » Bagaimana kebutuhan benih ikan di lingkunganmu? Menurut kamu, seberapa besar potensi perikanan yang ada di Menganalisis Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi » Peluang Usaha Berdasarkan Pengamatan Pasar » Risiko Usaha Menciptakan Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi a. Ide Usaha » Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha » Perawatan Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele » Wirausaha Produk Makanan Khas Makanan Khas Daerah Penyajian dan Kemasan » Masakan dari Jawa Barat Masakan Jawa Tengah Masakan Sumatra » Persiapan Bahan Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering 1 Memanggang baking dan roasting Memasak Dengan Pemanasan Basah » Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang » Alat – Alat Pembuatan Makanan Khas Daerah Proses Pembuatan Rendang Keselamatan Kesehatan Kerja pada Saat Proses Pembuatan Rendang » Penyajian dan Kemasan Pengolahan Show more keselamatan kerja pada membuat kerajinan – Pengelolaan Persediaan Pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan tetap stabil sesuai pengelolaan persediaan adalah “Kegiatan dalam memperkirakan jumlah persediaan bahan baku dan penolong yang tepat, dengan jumlah yang tidak terlalu besar dan tidak pula kurang atau sedikit dibandingkan dengan kebutuhan atau p ermintaan”. Pengelolaan Persediaan perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang. Persediaaan barang yaitu barang-barang yang harus ada sebelum diperlukan yang meliputi bahanmentah raw material, benda kerja material in process, bahan pembantu supplies inventory barang jadi final goods dalam pengelolaan persediaan dikenal istilah bahan baku yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk. a. Bahan baku langsung direct material, yaitu bahan yang membentuk dan merupakan bagian dari barang jadi yang biasanya dengan mudah bisa ditelusuri dari biaya barang jadi tersebut. Jumlah bahan baku langsung bersifat variabel, artinya sangat bergantung atau dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi atau perubahan 1. Kain adalah bahan baku industri garment atau pakaian Tepung terigu adalah bahan baku pabrik Bahan baku tak langsung indirect material, yaitu bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, tetapi sulit untuk menelusuri biayanya pada setiap barang 1. Benang adalah bahan baku tak langsung yang digunakan dalam industri Garam dan ragi adalah bahan baku tak langsung pembuatan roti Tujuan dikelolanya persediaan barang adalah Menjaga jangan sampai persediaan habis Menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen Menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat memuaskan konsumen.5. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalamikehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi, hal inidikarenakan alasan a. Kemungkinan barang bahan baku dan penolong menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh. b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan biaya menjadi Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran, karena mengakibatkan biaya menjadi yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan barang1. Sistem pencatatan yang paling tepat2. Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan3. Menghitung persediaan barang dagangan 4. Menyusun laporan persediaan. 1. Pencatatan secara terus menerus perpetual system yaitu mencatat semua penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama seperti pencatatan Pencatatan secara periodik periodic system yaitu pencatatan yang dilakukan pada waktu atau periode pencatatan persediaan barang dagangan dan bahan baku digunakan cara sebagai berikut 1. First -in, First – out FIFO Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu Last-in, First-out LIFO Barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu Average Cost AC Barang -barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya. “ Dengan mengetahui dan memahami sistem pencatatan dan metode pencatatan, akan dihitung persediaan barang dagangan dan bahan baku dengan tepat sehingga dapat mengatur pengadaan persediaan barang dagangan dengan tingkat persediaan yang menguntungkan”.LANGKAH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA TEMPAT PEMBUATAN KERAJINAN Setiap orang bekerja atau berlatih apapun pekerjaannya perlu memperhatikan keselamatan kerja, baik untuk keselamatan kerja manusia yang bekerja maupun keselamatan kerja alat dan bahan yang digunakan. Oleh karena itu dilakukan penelitian kesehatan dan keselamatan kerja yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, mencegah timbulnya penyakit akibat kecelakaan, mencegah cacat tetap, mengamankan alat-alat kerja, meningkatkan produktivitas kerja, menjamin tempat kerja yang sehat dan bersih, memperlancar meningkatkan dan mengamankan hasil alat yang diproduksi di Laboratorium / Workshop / Bengkel Mekanik-Listrik,dan tempat pembuatan keselamatan kerja Keselamatan kerja adalah suatu tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan atas, kecelakaan terhadap manusia, kerusakan alat dan bahan, kerusakan gedung / tempat kerja, kerusakan lingkungan Keselamatan kerja adalah pencegahan timbulnya penyakit akibat lingkungan kerja atau pekerjaan yang mempengaruhi fisik atau mental pekerja dan masyarakat sekitarnya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan perlu diadakan tindakan yang bersifat prefentif pencegahan dan represif, yaitu usaha untuk membatasi akibat-akibat kecelakaan agar jangan sampai meluas bila sudah terjadi. Keselamatan kerja sangat dipenaruhi oleh kondisi mental pekerja, kondisi fisik pekerja, dan kondisi tempat kerja. Konsep dasar keselamatan kerja bertitik tolak pada kejadian dimana setiap kecelakaan pasti ada penyebabnya, langkah tindak lanjut harus segera dilakukan yaitu melaporkan kejadian, mempelajari, dan menganalisa sebab terjadinya untuk mencegah jangan sampai terulang kembali, perlengkapan keselamatan kerja tidak tersedia, bilamana tidak ada langkah-langkah perbaikan yang nyata maka kecelakaan tersebut dapat terulang kembali. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, perlu dilakukan beberapa langkah seperti pembinaan kondisi fisik pekerja, melatih kebiasaan dalam keselamatan kerja, membina kesadaran perlunya keselamatan kerja, melakukan analisan dan pencegahan terhadap bahaya kerja, terpaduan program latihan keterampilan dengan pembinaan keselamatan kerja,membina instruktur / pengawas khusus dalam hal keselamatan kerja, meningkatkan partisipasi semua pihak terhadap keselamatan kerja, laporan tertulis hal keselamatan kerja. Terdapat 4 bagian pokok anatomi kecelakaan yaitu / kasus saat itu dari pada kecelakaan Pengawasan kecelakaan kerja, kondisi fisik dan mental pekerja, merupakan tiga factor timbulnya kondisi dan gerakan yang tidak aman, yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Sebelum terjadinya kecelakaan kerja perlu adanya informasi dan contoh penanggulangan keadaan darurat pada kecelakaan kerja. Ada 3 pendekatan dasar untuk analisa bahaya kerja bahaya kerja terhadap perlengkapan, fasilitas kerja dan perlengkapan alat angkut bahaya kerja didalam melaksanakan pekerjaan teknis, bongkar pasang, mengelas, menggerinda, dan bahaya kerja atas jenis pekerjaan seperti, pemasangan pipa, pemasangan perlengkapan tenaga uap, mengecat, menggergaji kayu, dan Keselamatan Kerja Alat pelindung badan pelindung mata Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan, dan juga debu, karena itu diperlukan kacamata dan lensa. Kacamata debu adalah alat pelindung mata supaya mata tidak kemasukan debu pada waktu pengerjaanpembuatan kerajinan seperti menggerinda, memahat, dan lain-lain. Kacamata las adalah kacam ata untuk pekerjaan las asetilen dan las pelindung kepala Topi atau peci adalah alat pelindung kepala bila bekerja pada bagian yang berputar, misalnya mesin bor atau pada waktu mengelasdan membubut suatu pelindung telinga Alat yang melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising, juga penahan bising dari pelindung kaki Untuk menghindari kaki dari tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia maka dipergunakan sepatuyang terbuat dari bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam menggunakan pahat membutuhkan pengalaman, dan harus berhati-hati agar tidak memukul jari. Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja adalah sebagai berikut Alat dan bahan dengan pakaian kerja praktik atau pakaian yang telah alat-alat yang diperlukan, kepresisiannya, kelengkapan, dan menghindari kesalahan sambung atau hubungan singkat,pergunakan alat ukur praktik harus seefisien mungkin menghubungkan rangkaian kerja dengan sumber tegangan listrik sebelum mendapat persetujuan dari instruktur / dosen berhati-hati bila bekerja menggunakan alat-alat listrik yang bertegangan Arus bolak-balik Keselamatan pekerja. Untuk menjamin keselamatan operator, maka operator harus menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti- Pakaian KerjaPakaian kerja yang dipakai oleh operator harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut tidak mengganggu pergerakan tubuh operator dan tidak terasa panas waktu dipakai. Karena dinegara kitta beriklim tropis maka disarankan untuk pakaian kerja dibuat dari bahan Sepatu kerjaSepatu yang dikenakan oleh operator harus benar­benar dapat memberikan perlindungan terhadap kaki operator. Berdasarkan standart yang telah ditentukan bahwa sepatu kerja dibuat dari bahan kulit, sedangkan alas dibuat dari karet yang elastic dan biasanya untuk bagian ujung masih dilapisi oleh plat besi yang digunakan untuk melindungi kaki apabila terjatuh oleh benda-benda yang berat saat membuat kerajinan dari Kaca MataKaca mata digunakan untuk melindungi mata operator dari bram-bram yang melayang pada saat kerja di mesin bubut. Oleh karena itu kaca mata yang dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-syarat berikut mampu menutup semua bagian-bagian mata dari kemungkinan terkena bram, tidak mengganggu penglihatan operator dan yang terakhir harus memiliki lubang sebagai sirkulasi udara ke Keselamatan mesinUntuk menjaga keselamatan mesin, maka hal-hal yang harus kita perhatikan adalah putaran mesinkecepatan penyayatanVc kedalaman penyayatanalat potong keempat hal di atas adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan mesin suwaktu digunakan untuk membubut benda kerja. Karena tanpa adanya keselarasan antara putaran mesin, kecepatan penyayatan, kedalaman dan alat potong, maka suwaktu digunakan untuk menyayat mesin akan timbul suatu getaran, hal inilah yang penyebab daripada kerusakan komponen alat-alat pendukung Alat-alat Bantu yang digunakan pada saat kerja pada mesin bubut berupa alat potong dan alat Pahat adalah bagian terpenting untuk menentukan baik atau buruknya penyayatan. Oleh kerena itu dalam melaksanakan pembubutan kita harus pandai-pandai memilih jenis bahan pahat sesuai dengan benda kerja yang akan kita bubut. Disamping itu sudut-sudut potong pada pahat juga sangat berperan dalam penentuan hasil Alat-alat ukurUntuk menjaga keselamatan alat ukur maka pergunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya. disamping itu perawatan alat ukur juga sangat berperan dan pada waktu kerja misalkan alat ukur sudah tidak digunakan tempatkanlah pada kotaknya agar tidak tertindih oleh benda kerja lainnya karena hal ini dapat mempengaruhi ketelitian alat ukur Keselamatan benda kerja. Untuk mendapatkan hasil akhir benda kerja yang maksimal keselamatan benda kerja maka keselamatan operator, mesin, alat-alat pendukung proses permesinan harus terpenuhi terlebih dahulu, karena hal ini adalah hasil akhir dari proses. PENERAPAN KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan menjamin proses produksi agar berlangsung secara aman, efisien dan produktif. Oleh karena itu penentuan prosedur kerja harus benar benar sesuai. Meskipun pada mesin yang sudah dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja yang canggih kecelakaan tetap saja terjadi. keteledoran operator adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Untuk menghindari kecelakaan yang fatal maka diharapkan operator memakai peralatan kerja yang telah disediakan. Disamping itu keselamatan mesin, peralatan, dan benda kerja juga harus diperhatikan oleh operatorPenerapan K3 yang baik dan benar itu mudah, yaitu Memelihara peralatan-peralatan kerjaPekerja/pengerajin harus selalu memelihara kondisi peralatan agar selalu dalam kondisi yang baik. Karena apabila ada yang salah dalam peralatan-peralatan kerja, dapat memberikan dampak yang buruk terhadap pengerajin tersebut. Melakukan pengontrolan terhadap perlatan-peralatan kerja secara berkalaHal ini berguna untuk mengetahui mana peralatan-peralatan yang mengalami kerusakan agar dapat diperbaiki dan tidak memberikan bahaya pada pengrajin/pekerja. Selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat pembuatan kerajinanKebersihan lingkungan tempat kerajinan tentu akan menjaga kesehatan pengerajin. Karena lingkungan yang kotor akan membawa penyakit. Perencanaan program K3 yang terkoordinasiBiasanya, hampir banyak dari tempat-tempat pembuatan kerajinan yang belum memadai tentang K3 sehingga masih banyak kecelakan yang terjadi entah itu ringan maupun berat5. Melakukan penilaian dan tindak lanjut pelaksanaan keselamatan kerjaApabila ada yang mengalami kecelakaan, tentu perusahaan harus menindak lanjuti mengenai hal tersebut. Baik dari segi tanggung jawab, juga mencari tahu apa penyebab kecelakaan tersebut terjadi agar tidak terulang kepada pengrajin yang Bila Suatu tempat kerajinan tidak Melakukan K3 Terhadap KaryawannyaDikarenakan program K3 yang sangat penting untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para karyawan perusahaan, tentu perusahaan akan mendapat dampak yang buruk apabila tempat kerajinan tidak memberikan pelayanan K3 terhadap karyawannya, seperti Terjadinya cidera bahkan bisa menyebabkan kematian pada tenaga kerjaHal ini disebabkan pemilik sentra kerajinan tidak melakukan pemeliharaan dan pemeriksaan berkala terhadap peralatan-peralatan yang ada di tempat tersebut. Karena bisa saja peralatan tersebut rusak. Jika tidak diterapkan K3, tentu para pengrajinlah yang menjadi korbannya hingga mengalami cidera, bahkan yang terparah bisa mengakibatkan kematian. Menimbulkan penyakitKurangnya kebersihan lingkungan sentra kerajinan karena tidak terawatnya lingkungan tersebut, bisa menjadi sarang penyakit. Sehingga kesehatan karyawan pun terancam. Memberikan kerugianApabila banyak pengrajin yang mengalami kecelakaan, tentu pemilik sentra kerajinan akan mengalami kerugian karena pemilik sentra kerajinan harus menanggung biaya kecelakaan dari pengrajin tersebut. Ditambah dengan berkurangnya pengrajin yang ada diperusahaan tersebut. Proses kerja di perusahaan terhambatKarena K3 yang tidak diterapkan hingga menimbulkan kecelakaan, tentu proses kerja di sentra kerajinan tersebut akan terganggu dan terhambat. Karena berkurangnya pengrajin yang bekerja di sentra kerajinan tersebut ,sehingga proses kerja menjadi lebih lambat dari Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 sangat diperlukan karena menyangkut sentra tempat pembuatan kerajinan dan para pengrajinnya. Penerapan K3 ini juga memiliki prosedur yang benar yang harus diikut sesuai dengan aturan perundang-undangannya. Karena apabila K3 tidak terlaksana, tentu akan memberikan dampak buruk terhadap te mpat kerajinann dan karyawan/pengerajinnya sendiri. PENGELOLAAN PERSEDIAAN DAN KESELAMATAN KERJA Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang keselamatan kerja pada membuat kerajinan , harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Kerajinan dari Tanah Liat yang Mudah Dibuat . Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya. buka mesin jahit Connection timed out Error code 522 2023-06-13 140956 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6ae948181c0bc1 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993. Pengertian lain menurut OHSAS 180012007, keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah kondisi dan faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja serta orang lain yang berada di tempat kerja. Ilustrasi K3 Berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 pasal 87, bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Berikut ini beberapa pengertian dan definisi keselamatan dan kesehatan kerja K3 dari beberapa sumber buku Menurut Flippo 1995, keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh dan bersifat spesifik, penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-praktek perusahaan di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan melalui surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman lain. Menurut Widodo 2015, kesehatan dan keselamatan kerja K3 adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Menurut Mathis dan Jackson 2006, keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun perusahaan dimana mereka bekerja. Menurut Ardana 2012, keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja atau selalu dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Menurut Dainur 1993, keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 adalah keselamatan yang berkaitan dengan hubungan tenaga kerja dengan peralatan kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan cara-cara melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Hadiningrum 2003, keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami cidera. Program keselamatan dan kesehatan kerja K3 dilaksanakan karena tiga faktor penting sebagai berikut Moekijat, 2004 Berdasarkan perikemanusiaan. Pertama-tama para manajer akan mengadakan pencegahan kecelakaan kerja atas dasar perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka melakukan demikian untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit dari pekerjaan yang diderita luka serta keluarga. Berdasarkan Undang-Undang. Ada juga alasan mengadakan program keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan Undang-Undang federal, Undang-Undang Negara Bagian dan Undang-Undang kota tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan sebagian mereka melanggarnya akan dijatuhi hukuman denda. Berdasarkan Ekonomi. Alasan ekonomi untuk sadar keselamatan kerja karena biaya kecelakaan dampaknya sangat besar bagi perusahaan. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Berdasarkan Undang-undang Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, bahwa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja K3 yang berkaitan dengan mesin, peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan tempat kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Menurut Suma’mur 1992, tujuan keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah sebagai berikut Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Sedangkan menurut Mangkunegara 2004, tujuan keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin. Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. Aspek, Faktor dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 yang harus diperhatikan oleh perusahaan antara lain adalah sebagai berikut Anoraga, 2005 a. Lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau karyawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja dalam hal ini menyangkut kondisi kerja, seperti ventilasi, suhu, penerangan dan situasinya. b. Alat kerja dan bahan Alat kerja dan bahan merupakan suatu hal yang pokok dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang. Dalam memproduksi barang, alat-alat kerja sangatlah vital yang digunakan oleh para pekerja dalam melakukan kegiatan proses produksi dan di samping itu adalah bahan-bahan utama yang akan dijadikan barang. c. Cara melakukan pekerjaan Setiap bagian-bagian produksi memiliki cara-cara melakukan pekerjaan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh karyawan. Cara-cara yang biasanya dilakukan oleh karyawan dalam melakukan semua aktivitas pekerjaan, misalnya menggunakan peralatan yang sudah tersedia dan pelindung diri secara tepat dan mematuhi peraturan penggunaan peralatan tersebut dan memahami cara mengoperasionalkan mesin. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 adalah sebagai berikut Budiono dkk, 2003 Beban kerja. Beban kerja berupa beban fisik, mental dan sosial, sehingga upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan. Kapasitas kerja. Kapasitas kerja yang banyak tergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya. Lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun psikososial. Prinsip-prinsip yang harus dijalankan perusahaan dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja K3 adalah sebagai berikut Sutrisno dan Ruswandi, 2007 Adanya APD Alat Pelindung Diri di tempat kerja. Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya. Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK syarat-syarat lingkungan kerja antara lain tempat kerja steril dari debu,kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang, adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan. Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Daftar Pustaka Flippo, Edwin. 1995. Manajemen personalia. Jakarta Erlangga. Widodo, Suparmo. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta Pustaka pelajar. Mathis, dan Jackson, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Salemba Empat. Ardana, I Komang, dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta Graha Ilmu. Dainur. 1993. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Widya Medika. Hadiningrum, Kunlestiowati. 2003. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Bandung Politeknik Negeri Bandung. Moekijat. 2004. Manajemen Lingkungan Kerja. Bandung Mandar Maju. Suma’mur, 1992. Higine Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta Haji Mas Agung. Mangkunegara, Anwar P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung Remaja Rsodakarya. Anoraga, Pandji. 2005. Psikologi Kerja. Jakarta Rineka Cipta. Budiono, M. Sugeng. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Kesehatan Kerja. Semarang UNDIP. Sutrisno dan Ruswandi. 2007. Prosedur Keamanan, Keselamatan & Kesehatan Kerja. Sukabumi Yudhistira.